You are currently browsing the monthly archive for Januari 2010.

-1- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Yusuf Roni

Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama
oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam ceramahnya, sang
pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islam
Bandung dan pernah menjadi juri MTQ Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat
Al-Qur’an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian
diedarkan secara luas kepada umat Islam.

TERNYATA BOHONG SEMUA……….BOHONG BESAR !!!

Kesaksian yang indah dan memikat itu sempat menggegerkan umat karena di
tobatkan di gereja-gereja lalu kesaksian tersebut direkam dan diedarkan ke
kalangan muslim di Kalimantan, Surabaya, Bandung, Jakarta, Malang dan
beberapa kota besar lainnya. Tetapi ternyata …pendeta Jusuf Roni berbohong
dalam kesaksiannya. Bohongnya tak tanggung tanggung besar …sekali..!!!

-2- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Hagai Ahmad Maulana
—————————————————-

Pendeta penipu yang yang menamakan dirinya Hagai Ahmad Maulana ini mengaku
sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun
beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah
kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri KH.
Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.

-3- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Willy Abdul Wadud Karim Amrullah
—————————————————————–

Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang
yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah, namanya
menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik
kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia Almarhum Buya Hamka.

Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu
saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu sudah murtad ke
Kristen.

Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat
besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa sepanjang hayatnya,
dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.

-4- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Danu Kholil Dinata
—————————————————

Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias
Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam,
yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam
di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk
kesaksian adalah PALSU. Ternyata Pendeta Danu telah mencuri ijazah dari
alumnus STAI Cirebon yang bernama To’at, dan kemudian foto serta namanya
diganti dengan foto dan nama dirinya (Danu Kholil).

-5- Pendeta YANG MENGAKU BERNAMA Mohammad Filemon
————————————————-

Pendeta penipu yang satu ini mengaku telah membaptis Kyai sejuta umat
KH.Zainuddin MZ yang dikatakannya telah masuk Kristen. Namun kemudian
ternyata pengakuannya itu bohong belaka, lagu lama penipuan khas pendeta
sejak jaman dulu. KH.Zainuddin MZ sendiri mengaku kecewa dan merasa SANGAT
TERHINA diberitakan masuk ke dalam agama Kristen (;baca: agama hina).
Setelah kasus fitnah ini dilaporkan ke polisi Pendeta Filemon langsung kabur
dan hingga kini masih buron. Setelah diselidiki lebih mendalam ternyata nama
asli pendeta “Mohammad Filemon” adalah Ambri Setiawan.

Para murtadin pembohong lainnya adalah Hamran Ambrie, Drs. H. A. Poernomo
Winangun alias Drs. H. Amos, Ali Makrus, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin Rustini
(nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt.
M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F. Intan Duana Paken
Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60
kiyai Banten, dll. Yang mana kesemuanya ini adalah bohong belaka, memang
kebiasaan ngibul itu sudah kronis
menggerogoti orang Kristen.

Al-Qur’an sendiri sudah berpesan agar mencek baik-baik setiap berita yang
dibawakan oleh orang Kristen. Sebab biasanya bohong belaka:

[49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Hasil temuan Litbang Departemen Agama, bahwa panyebab penurunan populasi umat Islam nusantara itu ada dua hal:
Pertama, Keberhasilan program KB yang dilakukan dengan gencar kepada kaum muslimin, sementara kepada umat non Islam, program KB tidak pernah didengungkan, nyaris tak terdengar. Dengan demikian, program KB mengakibatkan pertumbuhan populasi umat Kristen jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan populasi umat Islam.

Kedua, Keberhasilan program Kristenisasi yang dilakukan dangan gencar, semakin hari semakin canggih dan tidak mengindahkan kode efik penyiaran agama.

Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa penyimpangan-penyimpangan penyiaran agama sering kali dipakai para missionaris untuk menyebarkan Injil dan kekristenan di nusantara, antara lain:
1. Pembangunan Gereja di lingkungan masyarakat mayoritas muslim.
2. Kristenisasi kepada pasien muslim.
3. Kristenisasi melalui jalur pemerkosaan gadis-gadis muslimah.
4. Kristenisasi melalui penyebaran Narkoba.
5. Kristenisasi melalui kesaksian-kesaksian Palsu via mantan muslim (murtadin)
6. Kristenisasi berkedok sosial di desa-desa terpencil.

misionaris serigala berbulu domba
7. Kristenisasi berkedok Islam, yaitu memurtadkan akidah umat dengan strategi (Srigala Berbulu Domba)
a) Dengan meniru kebiasaan umat Islam dalam bangunan dan tata cara ritual.
b) GPIB Padang memakai lambang-lambang Minang dalam bangunan Gereja untuk
merayu orang Minang agar tertarik kepada Kristen.
c) Di beberapa desa di Yogyakarta, misi Kristen meniru adat kebiasaan umat Islam, seperti tahlilan, pakai kopiah yang biasa dipakai oleh umat Islam, mengucapkan salam `Assalamu’alaikum, dll.
d) Shalat 7 waktu dengan pakai peci, sajadah, tiwalul Injil dan qasidah versi Kristen yang dilakukan oleh Kristen sekte Ortodox Syria. Buku-buku yang diterbitkan antara lain. Kitabus Sholawat as Sab’u, Almasih Juru Selamatku, Muslim Sahabatku, La ilaha illallahu, Tauhid dalam perspektif Gereja Ortodox Syiria, dll.

sholat bo'ongan
e) Melalui berbagai penerbitan kristenisasi berkedok Islam.
Ada dua target yang ingin dicapai oleh missi dengan penerbitan buku-buku berwajah Islam.
Pertama, target ke dalam, untuk memantapkan ajaran Kristen. Seoiah-olah ajaran Kristenlah yang paling benar.
Kedua, target ke luar, untuk mengelabuhi umat Islam yang masih dangkal pemahamannya, agar mau membaca lalu meyakini doktrin agama Kristan. Ini sangat ditekankan mereka, sebab mereka melihat bahwa umat Islam awam tidak sudi membaca buku-buku yang berwajah Kristen.

Daftar berbagai penerbitan kristenisasi berkedok Islam yang ketahuan, antara lain:

Buku karya Drs. A. Poernarna Winangun: Upacara lbadah Haji, Ayat-ayat Al Qur’an Yang Menyelamatkan, Isa Alaihis Salam Dalam Pandangan Islam, dan Riwayat Singkat Pustaka Peninggalan Nabi Muhammad saw.

Buku Kristus dan Kristen di Dalam Al-Qur’an (Al Masih Wal Masihiyun Fil Quur’an) karya Drs. Amin Al Barokah alias Danu Kholil Dinata.

Buku Karya mendiang Hamran Ambrie: Allah Sudah Pilihkan Saya Kasih Buat Hidup Baru Dalam Yesus Kristus, Keilahian Yesus Kristus dan Allah tritunggal Yang Esa, Dengan Kasih Kita Jawab, Jawaban Atas Buku Bible Qur’an dan Science, Dialog Tertulis Islam-Kristen, Surat bari Mesir, Siap Sedia Menjawab Tantangan Benteng Islam, Sebuah Memori Yang Tak Terlupakan, dll.

Terbitan Yayasan Jalan Al Rachrnat: Sejarah Naskah Al Qur’an dan Alkitab, oleh John Gilchrist; Sulitkah Menjadi Orang Kristen, oleh Abdul Masih; Siapakah Kristus Selayaknya Menurut Anda, oleh Abdul Masih; Sudah Kutemukan, oleh Iskandar Jadeed; Benarkah Alkitab Dipalsukan, oleh
Iskandar Jadeed; Injil Barnabas Suatu Kesaksian Palsu, oleh Iskandar Jadeed; Kesempurnaan Taurat dan Injil, oleh Iskandar Jadeed; Bagaimana Supaya Dosa Diampuni, oleh Iskandar Jadeed; Bagaimana Kita Berdoa, oleh Iskandar Jadeed; Kristus Menurut Islam dan Kristen, oleh John Gilchrist, Benarkah Nabi Isa Disalib, oleh John Gilchrist; Allah Itu Esa di Dalam Tritungga! Yang Kudus, oleh Zachariah Butrus; Selidikilah, Anda Pasti Selamat, oleh Sultan
Muhammad Paul.

Terbitan Yayasan Christian Centre Nehemia: Kerudung Yang Dikoyak, oleh Gulshan Ester; Seorang Gadis Kristen Mempertanggungjawabkan Imannya, oleh Nita; Apakah Al Qur’an Benar-benar Wahyu Allah, oleh Ev. J. Litik; Kebenaran Firman Allah, oleh Pdt. M. Matheus; Lima Alasan Pokok Tentang Isi Al Qur’an Yang Menyebabkan Saya Beralih Dari Islam ke Kristen, oleh; Ev. J. Litik; dll.

Karya Pdt. R. Muhammad Nurdin: Ayat-Ayat Penting Di Dalam Al-Qur’an, Keselamatan Di Dalam Islam, Selamat Natal Menurut Al Qur’an, Kebenaran Yang Benar (As Shodiqul Mashduuq), Rahasia Allah Yang Paling Besar (As Sirrullahil Akbar), Telah Kutemukan Rahasia Allah Yang Paling Besar, Ya Allah Ya Ruhul Qudus Aku Selamat Dunia dan Akhirat, Wahyu Tentang Neraka, Wahyu Keselamatan Allah, dan lain-lain.

Kaligrafi dan kalender tulisan Arab yang berisikan ayat-ayat Injil tentang ketuhanan Yesus.

Brosur-brosur: Brosur Dakwah Ukhuwah, Brosur Shirathal Mustaqim, Brosur Jalan Al Rachmat, dll.

Kaset: Kaset tilawatul Injil, Dzat dan Sirat Allah (ceramah Pendeta Kemas Abubakar Mashur Yusuf Roni), Kesaksian murtadin Muhammad Imran, Kesaksian murtadin Ikhwan Luqman, Kesaksian murtadin Pdt. Akmaal Sani, Kesaksian murtadin Lies Saodah, Kesaksian murtadin Hagai Ahmad Maulana yang mengaku-ngaku putera KH. Kosim Nurzeha, dan lain-lain.

kebohongan alkitab

1. Ramalan Paulus tentang kedatangan Yesus (I Tesalonika 4:16-17).

Dalam ayat ini Paulus meramalkan bahwa setelah kebangkitan Yesus dari kubur, dia dan seluruh pengikutnya yang masih hidup itu akan diangkat bersama-sama dengan Yesus dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Ramalan ini tidak terpenuhi, bukan Yesus yang menjemput Paulus, tapi pedang kaisar Nero yang memenggal leher Paulus di Roma tahun 64 M.

Ramalan Paulus ini tidak akan terjadi, meski dia diberi waktu 2000 tahun lagi untuk menunggu kegenapan nubuatnya.

2. Ramalan kedatangan Yesus (Matius 10:23; 16:28; Markus 9:1 dan Lukas 9:27).

Yesus menubuatkan bahwa dia dan kerajaan Allah akan datang sebelum para muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel. Ramalan ini meleset jauh, sebab sampai saat ini Yesus belum juga turun datang kembali ke dunia. Padahal para murid Yesus sudah mati semua 2000 tahun yang lalu.

3. Hak keturunan Abraham (Kejadian 21:12).

Dalam ayat ini Tuhan menubuatkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal dari Ishak. Nubuat ini meleset jauh lebih besar, Sebab dalam I Tawarikh 1:28-30 Ismail juga disebut sebagai anak keturunan Abraham.

4. Ramalan Tuhan Meleset (Yeremia 34:4-5)

Dalam ayat Tuhan berfirman bahwa Zedekia, raja Yehuda tidak akan mati oleh pedang, melaikan akan mati dengan damai. Nubuat ini meleset jauh, dalam kitab Yeremia 52:10-11 diceritakan bahwa pada akhir hayatnya Zedekia tewas ditangan raja Babel. Sebelum meninggal, mata Zedekia dibutakan, lalu dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian ditaruh dalam rumah hukuman sampai meninggal.

5. Nubuat Tuhan tidak terjadi (Yeremia 36: 30).

Dalam kitab Yeremia 36: 30 Tuhan berfirman bahwa keturunan Yoyakim tidak ada yang naik tahta kerajaan Daud. Nubuat ini ternyata meleset. Diceritakan dalam kitab II Raja-raja 24:6 bahwa sepeninggal Yoyakim, yang naik tahta menggantikannya adalah Yoyakhin, anaknya.


Yesus?Berikut ini beberapa pernyataan tercela, sombong, dan bohong yang konon disabdakan oleh Yesus menurut Alkitab:


1. Yesus menuduh semua orang termasuk para nabi Allah yang datang sebelum dia adalah pencuri dan perampok.

YOHANES:

10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

2. Yesus merasa kesal dan mengutuk pohon ara yang tidak bersalah lantaran tidak berbuah.

MARKUS:

11:12. Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

3. Yesus tidak menghormati dan berkata kasar terhadap ibunya dan saudara-saudaranya di depan orang banyak.

MATIUS:

12:46. Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.
12:47 Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.”
12:48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” 12:49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
12:50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

4. Yesus menyebut ibunya dengan sebutan perempuan, seperti ketika menyebut pelacur.

YOHANES:

2:4 Kata Yesus kepadanya (ibunya): “Mau apakah engkau dari pada-Ku, perempuan? Saat-Ku belum tiba.” (al. KJV, Douay-Rheims Bible).

8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya (pelacur): “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”

5. Dasar keimanan Yesus adalah rasa benci.

LUKAS:

14:26 “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

6. Yesus datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang dan pertentangan.

MATIUS:

10:34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

LUKAS:

12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.

7. Yesus berbohong kepada para hadirin bahwa di antara mereka ada yang tidak akan mati sebelum melihat Yesus menjadi raja di Israel. Ternyata, sebelum Yesus kembali jadi raja, semua hadirin sudah mati semua.

MATIUS:

16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”

8. Yesus juga berbohong kepada para pengikutnya bahwa di antara mereka akan ada orang yang bersama-sama dengan Yesus memerintah dan menghakimi kedua belas suku Israel. Ternyata, baik Yesus maupun pengikutnya, tidak pernah memerintah dan menghakimi kedua belas suku Israel.

MATIUS:

19:28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

9. Yesus berbohong kepada umat Israel bahwa ia akan tinggal di dalam bumi selama 3 hari 3 malam lamanya seperti nabi Yunus yang dulu tinggal di perut ikan selama 3 hari 3 malam. Ternyata, Yesus hanya tinggal di dalam bumi hanya 1 hari 2 malam saja (Yesus mati Jumat sore dan mayatnya pada Minggu pagi sudah tidak ada).

MATIUS:

12:39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
12:40 Sebab
seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

10. Yesus juga berbohong tentang kedatangannya yang kedua yang tidak pernah terwujud. Murid-murid Yesus melarikan diri dan mereka menghilang, dan telah binasa selama kira-kira 2.000 tahun, dengan tidak ada tanda-tanda kembalinya Yesus.

MATIUS:

10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

Seluruh pernyataan yang diduga berasal dari Yesus di atas, sebenarnya adalah karangan para pengarang kitab kanonik yang tidak mungkin berdiri di atas fondasi kebenaran wahyu.

Umat Kristen selalu mengklaim bahwa “Kristen” adalah ajaran Yesus. Klaim ini sesungguhnya tidak memiliki dasar sama sekali selain hanya angan-angan dan omong-kosong belaka.

Pokok-pokok pikiran di bawah ini, tanpa bisa dibantah oleh siapapun, membuktikan bahwa “Kristen” sama sekali bukan ajaran Yesus!

konsili nicea

1. Yesus tidak pernah mengajarkan atau memberi nama “Kristen” pada misi dan tugas yang diembannya.

2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang (kebaktian) di “gereja”.

3. Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai “Tuhan Pencipta Semesta Alam”.

4. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk menyembah dia.

5. Agama Kristen baru benar-benar eksis setelah kanonisasi Perjanjian Baru. Sebelumnya, Kristen sama sekali belum eksis di muka bumi ini.

6. “Kristen” adalah istilah Yunani dari kata “Christos” yang merupakan terjemahan dari kata Ibrani “Mesiah” yang berarti “yang diurapi” atau “yang ditahbiskan”. Sementara Yesus adalah seorang Israel yang berbahasa Ibrani. Jadi, bagaimana mungkin Yesus mengajarkan “Kristen” yang notabene bukan istilah bahasanya?

7. Selama hidupnya di dunia, Yesus tidak pernah menyeberang ke negeri lain kecuali hanya muter-muter di negeri Israel. Bagaimana mungkin Tuhan hanya mondar-mandir di negeri Israel saja? Memangnya manusia pada waktu itu cuma ada di negeri Israel?

8. “Kristen” menemukan identitas dirinya melalui propaganda Paulus Tarsus. Sebagaimana diketahui, Yesus, tidak pernah kenal, tidak pernah melihat, tidak pernah menyebut, dan tidak pernah berbicara dengan manusia yang bernama Paulus dari Tarsus.

9. Yesus disunat, sedangkan umat Kristen tidak perlu disunat (sesuai ajaran Paulus).

10. Yesus meninggal diberi kain kafan, sedangkan umat Kristen meninggal berpakaian pengantin (seperti meninggalnya Paulus).

Dari pokok-pokok pikiran di atas, jelaslah bahwa “Kristen” bukan saja tidak pernah diajarkan oleh Yesus, tetapi istilah “Kristen” sendiri baru muncul puluhan tahun kemudian setelah dugaan penyaliban Yesus (Kisah Para Rasul 11:26), yakni resminya setelah kanonisasi Perjanjian Baru.


Dua puluh pertanyaan berikut menunjukkan bahwa fakta dan Alkitab sama sekali menolak dugaan ketuhanan Yesus:

1. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu meng-kristen-kan umat Israel dimana ia menjalankan misi dan tugas keagamaannya?

Fakta: mayoritas umat Israel tetap beragama Yahudi hingga sekarang.

2. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia selama hidupnya hanya berkeliling di wilayah Israel saja, padahal manusia pada waktu itu sudah tersebar luas di seluruh penjuru bumi?

Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)

3. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia melarang kedua belas muridnya untuk berdakwah ke negeri lain selain negeri Israel?

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6 – DRB 1582, KJV 1611)

4. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika tangan dan kakinya dipaku di tiang salib memohon pertolongan kepada Allah/Bapa?

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)

5. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika hendak membangkitkan Lazarus dari dalam kubur di depan umat Israel memohon pertolongan kepada Bapa?

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yohanes 11:41-44)

6. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, mengapa ia tidak mampu menyelamatkan dirinya dan kaumnya dari dominasi penjajah Romawi, tetapi malah ia diserahkan oleh penguasa Romawi (Pontius Pilatus) untuk disalibkan?

Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)

7. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat?

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak (Yesus) pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)

8. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia sujud menyembah dan memohon perlindungan kepada Bapa?

…Maka mulailah Ia (Yesus) merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:37-39)

9. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena kejadiannya sebelum Abraham, mengapa Yeremia yang juga mengalami kehidupan sebelum manusia tidak menjadi Tuhan?

Firman TUHAN datang kepadaku (Yeremia), bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:4-5)

10. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir tanpa ayah, mengapa Adam yang lahir ke dunia tanpa ayah dan ibu tidak menjadi Tuhan?

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu (Adam) dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

11. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perawan muda (Maria), mengapa Yohanes Pembaptis yang juga lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perempuan mandul yang tua bangka (Elisabet) tidak menjadi Tuhan?

Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15)

12. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia memiliki mukjizat yang mampu menghilangkan berbagai penyakit dan mampu menghidupkan orang mati, mengapa Musa yang memiliki mukjizat jauh lebih dahsyat dari Yesus tidak menjadi Tuhan?

Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. (Keluaran 9:23-24)

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. (Keluaran 14:21-22)

13. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia seorang Kristus (Mesias), mengapa kristus-kristus lain tidak menjadi Tuhan?

Kristus-kristus lain dalam Alkitab: Daud Kristus (Mazmur 2:2), Koresh Kristus (Yesaya 45:1), Saul Kristus (1 Samuel 10:1), Harun Kristus (Imamat 8:12), Elisa Kristus (1 Raja-raja 19:16), dan Salomo Kristus (1 Raja-raja 1:39).
Kristus (Yunani) = Mesias (Ibrani) = Yang diurapi.

14. Jika Yesus adalah Tuhan bagi ajaran Paulus, mengapa Yesus memerintahkan untuk menegakkan hukum Musa yang notabene bertentangan dengan ajaran Paulus?

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:17-20)

Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” (Matius 8:3-4)

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (Matius 23:1-3)

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:4-7)

15. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu mempengaruhi umat Israel untuk mengikuti ajarannya, padahal ia lahir, besar, dan mati di tanah Israel? (Bandingkan dengan ahli hipnotis Tommy Raphael yang mampu merubah perangai manusia dalam waktu sekejap!)

Lalu mereka (umat Israel) kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ. (Matius 13:57-58)

Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan berkata: “Ia harus dihukum mati!” Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?” (Matius 26:63-68)

16. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia ketakutan menghadapi orang-orang Yahudi? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (Matius 12:14-15)

Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. (Yohanes 7:1)

17. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan Semesta Alam di depan umat Israel? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku (Yesus): Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:21-23)

18. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia disetir oleh Allah/Bapa?

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yag Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)

Jawab Yesus kepada mereka: “Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Barangsiapa berkata-kata dari diri-Nya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:16-18)

19. Jika Yesus adalah Tuhan menurut ajaran Paulus, mengapa Melkisedek yang memiliki kesetaraan dengan Yesus tidak menjadi Tuhan? (Jika Yesus adalah Tuhan, maka Melkisedek pasti Tuhan. Sebaliknya, jika Melkisedek bukan Tuhan, maka Yesus pun pasti bukan Tuhan).

Ia (Melkisedek) tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus), ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.” (Ibrani 7:3)

20. Jika Yesus adalah Tuhan bagi umat Kristen, mengapa ia tidak pernah menurunkan satu kitab pun kepada umat Kristen sebagai pedoman hidup?

Tak satupun dari keempat Injil Kristen – Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes – ditulis oleh murid Yesus. Keempatnya ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal. Ini terbukti dari perbedaan-perbedaan narasi dan adanya kontradiksi diantara keempatnya, yang menunjukkan bahwa Injil-Injil tersebut ditulis atas inisiatif masing-masing penulisnya, bukan wahyu dan bukan pula atas perintah dari Yesus.

Kurun waktu penulisan Injil-Injil Kristen antara tahun 65 hingga 115 M, yakni sekitar 45 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi awal Injil, atau sekitar 70 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi akhir Injil. Sebuah rentang waktu Injil yang sangat lama yang tidak mungkin ia ditulis oleh murid Yesus!

Jika diasumsikan bahwa usia murid-murid Yesus sama dengan Yesus, dan bahwa Yesus disalib pada usia 33 tahun,** maka murid-murid Yesus untuk pertama kalinya menulis Injil pada usia 78 tahun dan rampung ketika usia mereka mencapai 103 tahun. Mustahil! Jika memang diperintahkan oleh Yesus, mengapa harus menunggu waktu selama itu untuk menulis Injil?

Ada beberapa kasus dalam Alkitab yang secara tegas bertentangan dengan ilmu pengetahuan (sains) modern. Pertentangan ini membuktikan bahwa Alkitab sama sekali bukan firman Allah, tetapi merupakan karya tulis tangan-tangan jahil pada masa lampau.

1. KITAB KEJADIAN: Penciptaan siang dan matahari.

1:1. Pada mulanya Ellohim menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai
terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

AYAT2 DI ATAS BERBICARA TENTANG PENCIPTAAN HARI PERTAMA. BANDINGKAN DENGAN PENCIPTAAN HARI KEEMPAT BERIKUT INI:

1:16 Maka Ellohim menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Ellohim menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Ellohim melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari keempat.

Penjelasan:

Dijelaskan menurut Alkitab, bahwa pada hari pertama, Ellohim (Tuhan-Tuhan) telah menciptakan siang dan malam. Ini sesuatu yang sangat aneh dan tidak bisa diterima secara ilmiah oleh sains modern, oleh karena Ellohim baru menciptakan matahari pada hari keempat.
Sesuatu yang sangat tidak masuk akal, bahwa “siang dan malam” sudah ada sebelum matahari diciptakan!

tata surya

Sebuah kitab yang seharusnya menjadi petunjuk bagi kemaslahatan umat manusia, ternyata bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang ada dalam umat manusia.

Menurut sains modern, kejadian siang dan malam disebabkan oleh rotasi/berputarnya bumi pada porosnya terhadap matahari. Matahari yang terus-menerus bersinar menerangi sistem tata surya, menimbulkan terjadinya siang dan malam bukan saja terhadap bumi, tetapi juga terhadap delapan planet lainnya dalam sistem tata surya, berikut satelit-satelitnya (bulan dan semacamnya).

Jadi, bukannya siang dan malam itu muncul secara tiba-tiba, tetapi ia muncul disebabkan oleh sinar matahari.

2. KITAB MARKUS: Jatuhnya bintang pada hari kiamat.

Konon, Yesus berkata:

13:24. “Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya
13:25 dan
bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.1

13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.”

Penjelasan:

Menurut ayat 25, pengarang Markus, dimana konteksnya dinisbahkan ke mulut Yesus, menduga bahwa bintang2 di angkasa itu sebesar
batu kali, sehingga pada hari kiamat nanti bintang2 itu akan berjatuhan menimpa bumi. Padahal, terdapat milyaran bintang di jagat raya ini, yang besarnya bahkan jauh melebihi bumi. Sebagai gambaran, dalam sistem jagat raya, matahari adalah sebuah bintang kecil yang bisa jadi tidak terlihat. Ini menunjukkan bahwa masih ada milyaran “matahari2” lain di jagat raya ini.

Dalam sistem tata surya sendiri, matahari merupakan “bintang” terbesar, berturut2 disusul planet yupiter, saturnus, uranus, neptunus, baru kemudian bumi.

Jadi, bagaimana mungkin bintang2 tersebut akan berjatuhan ke bumi? Sangat tidak ilmiah dan tidak masuk akal!

Lebih lanjut, menurut ayat 32, Yesus sendiri tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat. Bagaimana mungkin Yesus yang konon adalah Tuhan sampai tidak tahu kapan datangnya hari kiamat? Konsep Tuhan yang sangat lemah!

trimurti

Kaum misionaris Kristen senantiasa mengajarkan bahwa Tuhan itu terdiri atas tiga pribadi dalam satu substansi atau yang lebih dikenal dengan istilah Trinitas atau Tritunggal (Bapa, Anak/Yesus, dan Roh Kudus). Dari manakah dasar ajaran dan keyakinan ini? Adakah tertulis dalam Alkitab/Bibel?

Pada bagian ini kita akan mencermati apa yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan dengan mengkonfrontasikannya dengan ajaran/doktrin Trinitas. Tentu saja dalam pembahasan ini kita harus memisahkan antara ajaran dan keyakinan tentang Trinitas dengan apa saja yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan.

1. Bapa/Allah.

Perjanjian Lama secara tegas menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat Israel kecuali Allah.

Akulah Tuhanmu, yang telah membebaskanmu dari negeri Mesir, keluar dari tempat perbudakan; engkau tidak ada memiliki tuhan-tuhan lain selain Aku. (Keluaran 20:2-3 – al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4:35)

Bahkan, dalam Perjanjian Baru,  Yesus sendiri menyatakan secara tegas bahwa Tuhan itu hanyalah Allah saja.

Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12:29)

Jawab Yesus: “Mengapa engkau memanggilku Guru yang baik? Hanya Satu yang baik, yaitu Allah. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-Nya. (Matius 19:17 – al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Konsep ketuhanan dan keesaan Allah ini sangat jelas dikatakan oleh Alkitab.

2. Anak Allah.

Frasa “anak Allah” banyak ditemukan dalam Alkitab. Namun demikian, Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa “anak Allah”, siapa pun dia, memiliki kesetaraan dengan Allah. Tampaknya, Alkitab hanya ingin menggambarkan bahwa siapa saja yang memiliki hubungan kedekatan secara spiritual dengan Allah dianugerahi gelar sebagai “anak Allah”.

Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6:1-2)

Menurut ayat di atas, disiratkan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia, anak-anak Allah telah terlebih dahulu diciptakan, hingga ketika jumlah manusia bertambah banyak, konon anak-anak Allah tersebut tertarik kepada anak-anak perempuan manusia lalu mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu dan melahirkan keturunan bagi mereka (Kejadian 6:4).

Simak juga anak-anak Allah yang lain berikut ini:

Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; (Keluaran 4:22)

Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia 31:9)

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, anak Allah. (Markus 1:1)

anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. (Lukas 3:38)

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)

Selain itu, Alkitab juga menggambarkan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan kedekatan secara sepiritual dengan Allah dianggap menjadi satu kesatuan dengan Allah. Yesus berkata:

Bapaku, yang memberikan mereka kepadaku, lebih besar daripada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu. (Yohanes 10:29-30)

Dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku … Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku … dan aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaku ada di dalam mereka dan aku di dalam mereka. (Yohanes 17:20-21,23,26)

Singkatnya, Alkitab mengatakan bahwa yang disebut “anak Allah” tidak hanya menunjuk kepada pribadi tertentu, tetapi bahkan meliputi segenap umat dan makhluk tertentu (anak-anak Allah yang bukan golongan manusia sebagaimana disebutkan dalam
Kejadian 6:1-5).

Sebagian besar umat Kristen menuhankan Yesus bersandarkan pada ayat berikut:

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibunya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. (Matius 1:18)

Umat Kristen berkeyakinan bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah atau Allah sendiri, karenanya, bisa dipahami bahwa Yesus merupakan pengejawantahan dari Roh Kudus atau Allah. Namun demikian, Alkitab mencatat tentang peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) yang tidak kalah ajaibnya dibandingkan dengan peristiwa kelahiran Yesus dari perawan Maria. Konon, Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan mandul yang sudah tua bangka, namanya Elisabet, istri Nabi Zakharia. Peristiwa kehamilan Elisabet ini, dijelaskan dalam Alkitab, tidak terlepas dari bantuan penuh Roh Kudus. Konon, Yohanes Pembaptis diperkuat oleh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Berikut petikan ayat-ayatnya:

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet … Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya … Tetapi malaikat (Gabriel) itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes … Sebab ia (Yohanes) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya … Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. (Lukas 1:5,7,13,15,41)

Jika kita mau konsisten, maka kisah kelahiran Yohanes Pembaptis di atas tidak kalah ajaibnya dengan kisah kelahiran Yesus menurut Alkitab. Keduanya, memiliki kualifikasi yang sama, yakni sama-sama berkat campur tangan langsung Roh Kudus. Bedanya, jika Yesus lahir dari seorang perawan muda, maka Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan mandul yang sudah tua bangka. Keduanya tidak mungkin lahir tanpa bantuan langsung Roh Kudus.

Jika Yesus dianggap Tuhan karena kejadiannya oleh sebab campur tangan langsung Roh Kudus, maka, mengapa umat Kristen tidak menuhankan Yohanes Pembaptis, yang juga kejadiannya oleh sebab campur tangan langsung Roh Kudus?

3. Roh Kudus.

Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Roh Kudus memiliki derajat kesetaraan dengan Allah. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa
Roh Allah (Perjanjian Lama) tidak sama dengan Roh Kudus (Perjanjian Baru), karena umat Israel hanya memiliki satu Tuhan yaitu Allah (Elohim/Jahweh). Simak ayat berikut:

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. (Kejadian 1:2)

Roh Allah sebagaimana tersebut dalam ayat di atas (Perjanjian Lama) bermakna Allah sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Roh Kudus dalam Perjanjian Baru. Demikian juga dengan roh Allah sebagaimana tersebut dalam pesan Yesaya berikut ini:

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. (Yesaya 42:1)

Roh Allah dalam pesan Yesaya di atas bermakna roh ciptaan Allah. Allah telah menentukan “orang pilihan”-Nya dengan memberikan roh kepadanya sejak masih dalam kandungan. Makhluk hidup seperti malaikat, jin, manusia, dan binatang semuanya memiliki roh yang diciptakan oleh Allah. Namun demikian, hanya tertentu saja dari mereka yang menjadi “orang pilihan”-Nya.

Berkenaan dengan pesan Yesaya di atas, Perjanjian Baru secara khusus menyebut istilah roh Allah berikut ini:

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari langit yang mengatakan: “Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan.” (Matius 3:16-17)

Ayat Matius tersebut sebenarnya merupakan distorsi dari pesan Yesaya di atas. Dalam hal ini, bukanlah maksud pengarang Matius untuk menyatakan kesetaraan Yesus dengan Allah, tetapi bahwa pengarang Matius berupaya keras untuk menggenapi seluruh nubuat Perjanjian Lama dengan menyuguhkan sosok Yesus. Bagaimanapun juga, roh Allah dalam kasus Matius ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Roh Kudus. Lebih jauh, tidak ada konfirmasi sama sekali dalam seluruh Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa Roh Kudus memiliki derajat kesetaraan dengan Allah.

Bahkan, dalam Perjanjian Baru sendiri, dengan mengkontraskan Matius 1:18 dan Lukas 1:26-27 dapat diidentifikasi bahwa Roh Kudus sebenarnya adalah malaikat Gabriel.

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (Matius 1:18)

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (Lukas 1:26-27)

Ringkasnya, identifikasi yang paling mungkin atau bahkan paling tepat tentang pribadi Roh Kudus adalah malaikat Gabriel. Malaikat Gabriel adalah malaikat yang mempunyai tugas sebagai penyampai wahyu/ilham/pesan dari Allah kepada orang-orang tertentu yang menjadi pilihan Allah di muka bumi. Ia sering berubah-ubah bentuk fisik.1 Ia bisa menjelma menjadi manusia, binatang, benda mati, raksasa, hingga kembali ke bentuk aslinya sebagai Roh Kudus (Roh Suci yang ghaib). Dalam hal ini perlu dijelaskan ketika malaikat Gabriel menghampiri Maria dalam wujud manusia dengan menjanjikan Roh Kudus:

Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, anak Allah. (Lukas 1:34-35)

Dijelaskan dalam ayat di atas, bahwa ketika menghampiri Maria untuk mengabarkan kehamilannya, malaikat Gabriel berubah wujud seperti manusia, dan ketika memperkuat janin Yesus (Nabi Isa) dalam kandungan rahim Maria, malaikat Gabriel kembali ke wujud aslinya sebagai Roh Kudus. Demikian pula ketika memperkuat janin Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) dalam kandungan rahim Elisabet, malaikat Gabriel berwujud sebagai Roh Kudus. Konon, janin Yohanes Pembaptis melonjak kegirangan ketika mendengan salam Maria:

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. (Lukas 1:41)

Roh Kudus juga konon memberi wahyu/ilham kepada Nabi Zakharia untuk bernubuat:

Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: … (Lukas 1:67)

Terlepas dari persoalan siapa sebenarnya Roh Kudus itu, yang pasti Alkitab tidak pernah meninggikan derajat Roh Kudus hingga setara dengan Allah.

4. Doktrin Paulus Tarsus.

Berikut doktrin ketuhanan menurut Paulus:

Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)

Dari ayat di atas, Paulus ingin mempengaruhi orang-orang Korintus pada waktu itu agar mengikuti ajarannya, bahwa Tuhan terdiri dari dua substansi yaitu Bapa dan Yesus Kristus. Doktrin Paulus di atas, bukan saja bertentangan dengan konsep ketuhanan dalam Perjanjian Lama, tetapi juga bertentangan dengan pernyataan Yesus dalam kitab-kitab kanonik
(Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes).

Lebih jauh, Paulus juga menyampaikan sebuah konsep tentang kemanunggalan Tuhan bersama Melkisedek:

Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus), ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7:3)

Jadi, menurut Doktrin Paulus, Tuhan merupakan kemanunggalan dari tiga mitra yang sejajar yang terdiri atas Bapa, Yesus, dan Melkisedek.

Tentu saja, yang membuat kita terheran-heran adalah, mengapa surat-surat Paulus yang berjumlah 14 kitab itu begitu saja diterima dan dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru hanya oleh usulan Athanasius, uskup Aleksandria pada tahun 367 M? Sebagaimana dapat dibaca dalam berbagai literatur, Paulus bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus. Pernyataan-pernyataanya merupakan tulisan yang sangat jelas membesarkan diri sendiri.

Perlu diketahui, bahwa tidak ada nabi/rasul yang menulis kitab dengan tangan sendiri. Semua ajaran nabi/rasul ditulis dan diabadikan oleh para pengikutnya yang percaya akan kenabian/kerasulannya. Jika ada seorang yang mengaku nabi/rasul dengan menulis sendiri ajarannya dalam sebuah kitab tertentu dan menyebarkannya kepada orang lain maka dapat dipastikan ia adalah nabi/rasul palsu, terlebih jika tulisan tersebut tampak jelas berisi ajaran dengan membesarkan diri sendiri.

KESIMPULAN:

Konsep ketuhanan Trinitas yang dikumandangkan para misionaris Kristen sesungguhnya
tidak ada dalam Alkitab. Ia adalah doktrin gereja dan merupakan pengembangan sayap dari Doktrin Paulus, yang selanjutnya dipercaya begitu saja oleh umat Kristen tanpa dasar yang kuat.

Keterangan:

1. Beberapa wujud malaikat Gabriel yang dicatat dalam Alkitab/Bibel antara lain:

(a) Wujud raksasa.

Konon digambarkan dalam Alkitab, ketika Nabi Zakharia hendak membakar ukupan di dalam Bait Suci, ia melihat malaikat Gabriel berdiri di sebelah kanan mezbah dalam wujud raksasa. Kontan saja, Nabi Zakharia terkejut dan ketakutan:

Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut … Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. (Lukas 1:11-12,19)

(b) Wujud manusia biasa.

Ketika hendak mengabarkan kehamilan Maria, malaikat Gabriel berwujud seperti manusia biasa dengan memasuki rumah Maria:

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. (Lukas 1:28-29)

(c) Wujud asli sebagai Roh Kudus.

Dijelaskan dalam Alkitab, sebagaimana yang konon dituturkan oleh malaikat Gabriel, Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) akan diperkuat oleh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya (Elisabet).

Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15)

Wassalaam.

faithfreedom

Faith Freedom Indonesia 2 adalah suara kebenaran. Kami berdedikasi untuk menjabarkan kebohongan Kristen, dan menghentikan penyebarannya.

Banyak orang tertipu oleh kebohongan FFI terdahulu sehingga beberapa teman kami memilih murtad dan memeluk agama Kristen yang menjadi sponsor utama FFI terdahulu. Tapi setelah teman kami memeluk agama Kristen, mereka merasakan ada sesuatu yang mengganjal dalam ajaran kristus. Akhirnya dengan bantuan kami, mereka menemukan keanehan-keanehan dogma yang tidak masuk akal. Lalu semakin mereka mendalami agama Kristen, mereka semakin yakin bahwa selama ini mereka telah ditipu dan mereka merasa bersalah telah murtad meninggalkan agama Islam.

Dengan Misi mengembalikan ke jalan yang benar teman-teman kami yang telah dimurtadkan oleh FFI terdahulu. Kami membentuk FFI 2 agar dunia tahu bahwa FFI dan Kristen hanyalah sekumpulan pembohong dan penipu.

-Imam Kecil dkk-

Kategori

Arsip

Januari 2010
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031